archives

Uncategorized

This category contains 3 posts

Untung sekarang ada internet, kalau dulu …

Sewaktu hari rabu sehabis pulang kerja iseng – iseng baca harian warta kota. kebetulan ayah saya di rumah langganan warta kota. pas lagi baca ngeliat ada info lomba blog dari XL dan warta kota, gak ada salahnya mencoba.

Sebelum saya memulai cerita tentang saya mengenal dunia Internet. Saya ingin memberi tahu apa sih itu yg namanya Internet? Internet itu adalah sebuah jaringan / koneksi yang meliputi seluruh dunia. Pada internet, setiap PC yang terhubung / terkoneksi memiliki alamat IP (IP Address) yang dapat diakses oleh PC di seluruh dunia, jenis IP ini adalah IP public.
saya mengenal internet sewaktu tahun 2004 ketika kelas 1 STM Komputer Jaringan, waktu itu saya di ajak oleh teman saya untuk bermain internet di sebuah warnet daerah margonda yang kebetulan dekat dengan rumah saya. pertama kali main internet bingung, apa yang mau dibuka dari situ saya mencoba membuat akun email di yahoo dan mulai mengenal yahoo messenger. seminggu kemudian saya mulai sering ke warnet dan mencoba untuk bermain game online. dan pada akhirnya saya mempunyai banyak kenalan dari internet, begitu juga mencari informasi -informasi tentang dunia luar begitu pula dengan tugas – tugas dari sekolah. dengan internet kita bisa mengenal banyak hal yang tidak kita ketahui.

Sampai sekarang saya bekerja sangat bergantung dengan internet. begitu pentingnya internet dalam dunia kerja saya, apabila tidak ada internet cukup sulit untuk melakukan pekerjaan apalagi saya bekerja di bidang IT membutuhkan koneksi internet untuk mencari tutorial – tutorial untuk mengoprek. begitu juga di rumah ketika mengoprek saya menggunakan internet untuk mempermudah, saya menggunakan paket Internet dari XL. kenapa saya memilih paket internet dari XL, karena XL sudah tidak perlu diragukan lagi kaulitas nya. apalagi di tempat saya koneksi internet nya lumayan cepat dan juga tarif internet XL tidak begitu mahal.

internet membuka mata kita tentang semua hal yang ada dunia ini.

following

Memasang Angel Eyes dan Eye Shadow di Honda Beat

Mungkin Sebagian dari temen-temen disini dah familiar sama dua nama cemilan diatas yah…

untuk yang mau eksperimen pasang sendiri dengan trial n error, silahkan dibaca kebawah yah!

Spoiler for bahan utama:

1.angel eyes + ballast/modulnya (atau bisa diganti eye shadow)
2.HOT GUN/HairDryer/air panas
3.Sealant/glue gun/power glue
4.sedikit bensin (bila diperlukan)


Spoiler for eksekusi:
]
1.lepaskan reflektor lampu utama dari tameng bodi dan soket-soket.
2.pisahkan reflektor lampu dari mika nya, ada berbagai alternatif untuk melepasnya. bisa gunakan Hot Gun, Hair Dryer ataupun air panas. tergantung kesediaan alatnya…khusus air panas, rendamkan reflektor ke air yang baru saja mendidih sampai seluruh rumah lampu terendam, tunggu 15 menit..tiriskan dan angkat (mirip acara masak2 yah?)
3.pisahkan reflektor dari mika lampu dan bersihkan sisa lem nya dengan bensin secukupnya menggunakan tissue.
4.lap seluruh bagian dalam dan pinggirnya menggunakan tissue basah, agar tak ada noda apapun yang menempel.
5.atur posisi angel eyes atau eyes shadow yang mau dipasang, gunakan prinsip estetika agar cahaya lampu utama dan lampu hias ini maksimal didapat.
6.lem menggunakan glue gun/lem silikon/power glue dari bagian sisi dalam lampu hias tersebut. setelah mengeras barulah diperkuat dengan lem dari posisi depan. jangan sampai berceceran dan harus rapih. kembali bersihkan sisanya dengan bensin secukupnya.
7.selesai dipasang, tarik kabel angel eyes warna putih melalui lubang soket lampu senja. khusus eye shadow yang sudah disediakan soket, bisa langsung ditancapkan soketnya ke soket lampu senja. (lampu senja harus dilepas)
8.pasang kembali mika dan reflektor yang sudah dibersihkan, rapatkan pemasangannya seperti semula. bila kurang yakin bisa ditutup dengan sealant diantara celahnya.
9.khusus angel eyes, seperti biasa…kabel merah ke (+) kabel hitam ke (-)
Spoiler for hasilnya:
Spoiler for bluebeat:
Spoiler for bluebeat:
Spoiler for diBMW:
]
Spoiler for bisa juga sebagai lampu senja:

Pertamax Dan Pertamax Plus Bikin Mesin Jadi Panas

Macam manusia saja, mesin juga bisa demam. Suhunya tinggi akibat minum Pertamax atau Pertamax Plus. Gejala macam ini beberapa kali ditanyakan pemilik motor. Mereka kaget setelah menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus mesin jadi panas. Wah, kudu dikompres dong.

Untuk itu kami coba melakukan analisis dan tes. Analisis dengan bertanya kepada pihak Pertamina mengenai spek teknisnya. Dan tes laboratorium sendiri agar hasilnya independen.

Pertama, mari kita uji dulu kenapa menggunakan bensin Pertamax atau Pertamax Plus mesin jadi panas. Benar gak sih omongan para pengguna motor itu? Cara uji atau tes biasa dilakukan mekanik dengan melihat dari campuran bensin-udara.

Dari omongan mekanik, jika campuran gas bakar kebanyakan udara atau angin, berakibat mesin jadi panas. Biasa disebut campuran kurus atau miskin bensin. Bahasa awamnya dicekek.

Sama seperti ketika kita melakukan pengiritan bensin. Jika kelewat irit, bikin mesin panas atau overheat. Ini sama saja dengan campuran miskin bensin atau campuran kering.

Tes dilakukan di Honda Supra X 125. Untuk menganalisisnya gas bakar dipasang Air Fuel Rasio atau AFR. Dari sana bisa ketahuan karakter campuran bensin bila menggunakan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus.

Untuk pembakaran sempurna antara bensin dan udara ada takarannya. Untuk membakar bersih 1 molekul bensin butuh 12,5 molekul udara. Ini tidak akan menimbulkan kerak atau karbon.

Dari hasil pengujian, jika menggunakan Premium, kurvanya paling bawah atau hijau. Itu mengindikasikan campuran lebih basah atau kaya bensin. Ini yang bisa bikin adem mesin.

Namun jangan lupa, memang bikin adem mesin. Tapi, nilai panas hasil pembakaran rendah. Energi panas (kalor) yang diubah jadi energi gerak (power mesin) jadi rendah. Makanya menggunakan Premium, tenaga mesin kurang maksimal.

Dari kurva hasil pengetesan juga bisa dilihat karakter Pertamax (biru). Posisinya berada di tengah antara Premium dan Pertamax Plus. Sesuai dengan nilai oktan yang dikandungnya.

Lalu bagaimana agar menggunakan Pertamax tapi mesin tidak panas? Cara paling gampang memang bisa diakali dengan setelan angin. Tapi, itu hanya untuk rpm bawah terutama ketika mesin langsam.

Cara lain bisa ditempuh dengan menggunakan spuyer yang lebih gede satu tingkat. Tapi, yang perlu diwaspadai jangan sampai kebanyakan kelewat besar. Malah mengurangi tenaga mesin dan berakibat jadi timbunan kerak.

Teknik paling benar lihat dari kepala busi. Kalau elektrodanya berwarna merah bata, menandakan masih normal. Tapi, apabila ternyata elektroda putih boleh ganti spuyer naik satu tingkat.

Dari hasil analisis juga bisa dilihat. Motor yang menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus jika dibongkar kepala silindernya. Ruang bakar lebih bersih dan sedikit timbunan kerak.

Berbeda dengan yang menggunakan Premium. Selain ada karbon hitam, timbunan kerak lebih banyak. Menandakan pembakaran lebih bagus menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus.

Keterangan Pertamina

Pertamax merupakan bahan bakar non timbel yang memiliki angka oktan di atas 92 dan mengandung additive untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Sedangkan Pertamax Plus bahan bakar non timbel yang memiliki angka oktan di atas 95 dan mengandung additive juga.

“Dengan angka oktan yang lebih tinggi dari Premium (oktan 88), Pertamax dan Pertamax Plus memiliki tingkat pembakaran yang lebih sempurna untuk menambah tenaga mesin dan membuat konsumsi bahan bakar lebih irit,” jelas Wianda Pusponegoro, Manager Media Corporate Communication PT Pertamina (Persero).

Itu yang menyebabkan suhu motor yang menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus lebih tinggi. Kalau pembakaran lebih sempurna, panas yang dihasilkan dari pembakaran lebih tinggi. Energi panas jadi energi gerak juga jadi lebih gede.

Efisiensi thermis atau panas yang dihasilkan dari pembakaran lebih banyak.Power yang tercipta juga lebih besar. “Ini yang menyebabkan lebih efisien dalam pemakaian Pertamax Plus. Satu liter bisa lebih jauh dibanding pakai Premium,” jelas Wianda.

Lebih bagus lagi, Pertamax dan Pertamax Plus dipadukan dengan mesin yang memiliki rasi kompresi lebih tinggi. Seperti motor-motor sekarang. Misalnya Suzuki Satria F-150 atau motor yang diproduksi Thailand.

Dari spesifikasi yang dianjurkan, Pertamax Plus bisa digunakan untuk motor yang punya rasio kompresi di atas 1 : 10,5. Macam Suzuki Satrai F-150 yang memiliki kompresi 10,2 : 1.

Untuk dipakai di racing juga terbukti. “Pertamax Plus bisa tembus menggunakan rasio kompresi 12,5 : 1,” jelas Tomy Huang, dia bukan orang Pertamina. Tapi, dari Bintang Racing Team (BRT) yang konsisten menggunakan BBM SPBU untuk balap nasional dan Asia.

Di motor harian yang dijual di pasaran, tidak ada yang memiliki kompresi lebih dari itu. Motor-motor yang basic produksinya di Thailand dengan bahan bakar di sana lebih bagus pun kompresinya tidak sampai 12,5 : 1. Jadi, memang nggak perlu takut overheat.


Grafik hasil pengetesan Premium, Pertamax dan Pertamax Plus